Pilihan material untuk bangunan kini semakin beragam, memberi kamu keleluasaan dalam menentukan bahan yang sesuai dengan konsep dan anggaran rumahmu. Khusus untuk pembuatan dinding, dua material yang paling populer saat ini adalah bata hebel, yang juga dikenal sebagai bata ringan, dan bata merah. Apakah kamu sedang mempertimbangkan untuk menggunakan salah satunya? Agar tidak salah dalam memilih, berikut ini Kania akan membahas perbedaan antara bata hebel dan bata merah. Dengan informasi ini, kamu bisa memilih material bata yang paling sesuai untuk bangunan rumahmu. Yuk, simak ulasan lengkapnya!
Baca Juga: Buat Rumah Lebih Berkelas Dengan 10 Fasad Modern
Bahan Utama Bata Hebel dan Bata Merah
Dalam proses pembuatannya, bata merah dihasilkan dari tanah liat yang dicetak dan kemudian dibakar pada suhu tinggi hingga kering dan mengeras. Di sisi lain, bata hebel, yang terbagi menjadi dua jenis yaitu Autoclaved Aerated Concrete (AAC) dan Cellular Lightweight Concrete (CLC), menggunakan bahan utama yang lebih kompleks dibandingkan bata merah.
Bata hebel AAC diproduksi menggunakan bahan-bahan seperti semen, pasir kwarsa, kapur, gypsum, air, dan pasta aluminium. Sementara itu, bata hebel CLC dibuat dari campuran pasir, semen, air, dan busa.
Kekuatan Bata Hebel dan Bata Merah
Dalam proses pembuatannya, bata hebel menggunakan semen sebagai bahan pengikat, yang memiliki kekuatan lebih tinggi dibandingkan tanah liat pada bata merah. Hasilnya, bata hebel menawarkan kekuatan yang jauh lebih unggul. Selain itu, karena menggunakan bahan campuran yang serupa dengan beton, bata hebel memenuhi standar untuk bangunan tahan gempa.
Dalam berbagai pengujian, bata merah hanya mampu menahan beban sekitar 25 kilogram per sentimeter persegi. Sebaliknya, bata hebel dapat menahan beban hingga 40 kilogram per sentimeter persegi, menunjukkan bahwa kekuatan bata hebel dua kali lebih baik dibandingkan bata merah.
Penggunaan Bata Hebel dan Bata Merah
Secara umum, bata merah biasanya diproduksi oleh industri rumahan, sedangkan bata hebel dibuat dengan teknologi yang lebih modern, sehingga hasilnya lebih rapi. Bata hebel memiliki ukuran, bentuk, dan kualitas yang seragam, yang membuatnya lebih mudah diaplikasikan. Sebaliknya, bata merah sering kali memiliki ukuran dan bentuk yang tidak seragam, sehingga memerlukan plesteran tebal untuk menghasilkan dinding yang rata.
Namun, bata merah lebih mudah dipasang karena tidak membutuhkan keahlian khusus, sedangkan pemasangan bata hebel sebaiknya dilakukan oleh tenaga ahli agar hasilnya presisi. Selain itu, bata merah lebih cocok digunakan untuk bangunan kecil, sementara bata hebel lebih ideal untuk bangunan yang memiliki beberapa lantai.
Bobot Bata Hebel dan Bata Merah
Meski memiliki dimensi yang lebih kecil, bata merah memiliki bobot yang cukup berat, yang dapat mempengaruhi waktu pengangkutan, pemasangan, dan membebani struktur penopangnya. Sebaliknya, bata hebel memiliki karakteristik yang berbeda, dengan ukuran yang ringan yang tidak hanya mempermudah pengangkutan tetapi juga mempercepat proses pemasangan. Selain itu, bata hebel juga memberikan dukungan struktur yang lebih baik dan aman.
Harga Bata Hebel dan Bata Merah
Bata merah mudah ditemukan di hampir semua toko material dan harganya cukup terjangkau, sehingga sangat cocok bagi kamu yang memiliki anggaran terbatas untuk membangun rumah impian. Di sisi lain, bata hebel masih tergolong langka dan biasanya dijual dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan bata merah.
Dengan ulasan di atas tentang perbedaan antara bata hebel dan bata merah, diharapkan kamu dapat memilih material dinding yang paling sesuai dengan jenis bangunan, finishing, dan anggaran yang kamu miliki.
\Temukan rumah impianmu di Ahsana Living! Dapatkan hunian yang dilengkapi dengan sistem smart home terbaru, dibangun dengan material yang aman, awet, dan modern. Jangan lewatkan kesempatan untuk memiliki rumah yang sempurna dengan kualitas terbaik. Segera kunjungi Ahsana Living dan wujudkan rumah impianmu hari ini!
1 Comment
[…] Baca Juga: Batu Bata atau Hebel? Mana Yang Lebih Bagus […]